Ibuku yang Terlelap dalam Bejana
Ibuku yang
terlelap dalam bejana
Sudahkah
kau bangun untuk menyapa anakmu yang dirundung rindu?
Hari begitu
penuh dengan hujan dan badai petir
Anakmu
rindu selimut dan jaket yang hangat
Ibuku yang
tersekat dalam satu dua dimensi maha asing
Anakmu
terbaring nyalang
Kelu
menohoknya di hampir setiap waktu
Ada gurita
transparan yang mencekiknya beramai-ramai dari segala sisi
Ia sulit
bernapas
Ibuku yang
lelap dalam bejana…
Tegal Parang yang sedang dingin,
20 Desember 2014